Ifa, Gadis Tuna Rungu Berprestasi

Siti Nur Lathifah yang akrab disapa Ifa, Siswa kelas XII Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB) Negeri Semarang itu, belum lama ini mendapat juara III lomba merias dan modeling. Saat mengikuti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional PK-LK Pendidikan Menengah di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sepintas tak ada yang mengira jika anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Mulyono dan Munawaroh ini tuna rungu. Memiliki paras cantik dan tutur kata yang lembut, seakan menghipnotis siapa saja yang bertemu Ifa.

Ada semangat luar biasa yang dimiliki dara berkulit putih dengan tinggi 166 cm ini. Gadis yang lahir 16 April 1994 ini sangat berbakat, bahkan beberapa kali menjuarai lomba baik di bidang akademik maupun non akademik. Ifa tinggal bertiga bersama orang tuanya, di rumah sederhana nan sempit. Tepatnya di Jalan Medoho Raya No 98.

Untuk sampai di rumah berdinding papan itu, mesti memasuki gang sempit yang lebarnya hanya muat satu sepeda motor. Dari luar, rumah itu terlihat tua nan lapuk dengan atap genting yang tak sempurna lagi.

Meski begitu, di balik keterbatasan ekonomi inilah Ifa tumbuh menjadi gadis periang dan berprestasi. Ayah Ifa bekerja sebagai tukang kebun, sedangkan ibunya buruh sablon. Menurut Munawaroh, bakat Ifa sudah kentara sejak kelas 3 SD dengan keluar sebagai juara III lomba Sibi.

Sebagai orang tua, yang bisa dilakukan Munawaroh sebatas mendorong agar Ifa lebih berprestasi. Benar adanya, prestasi gadis yang bercita-cita ingin menjadi model itu pun kian cemerlang ketika duduk di bangku SMLB (setara SMA).

Di NTB, Ifa mewakili provinsi maju sebagai peserta lomba merias dan modeling pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional PK-LK Pendidikan Menengah yang diikuti 33 peserta se-Indonesia. Dari lomba tersebut, Ifa mendapat pengalaman berharga. Meski ada iming-iming bisa keluar sebagai juara I, ia tidak ingin melepas jilbabnya.